Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tradisi Ngalaksa Atau Ngabaliung Desa Cipasung Kedah Dijaga

Sumber : Pakdes Cipasung

NGALAKSA DI DESA CIPASUNG

Tradisi Ngalaksa atau ngabaliung di desa cipasung

Desa cipasung terletak di wilayah ujung kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

desa ini berjarak sekitar 45 KM dari dari Kabupaten Majelengka, dan berjarak 155 KM dari ibu kota Provinsi Jawa Barat.

Cipasung terkenal dengan tradisi ngalaksa, atau ngageuncet baliung yang sudah ada selama 317 tahun dan masih dipertahankan serta terjaga hingga sekarang.

Ngalaksa adalah tradisi tahunan masyarakat desa cipasung yang biasanya dilaksanan bertepatan pada bulan muhharam, acara tradisi ini sudah ada sejak dulu, dan dilaksanakan secara turun temurun. 

Tradisi ini diharapkan akan terus terjaga dan lestari hingga generasi selanjutnya sehingga tidak pudar tertelan zaman yang semakin modern. 

Adapaun maksud dan filosopi yang terkandung dalam acara adat adalah dapat menjaga kesatuan, kerukunan, dan kebersamaan seluruh masyarakat desa cipasung dengan saling menghormati, dan mengasihi satu sama lainnya.

Ngalaksa juga merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat desa cipasung atas hasil panen yang melimpah kepada allah swt.

disamping itu juga ngalaksa dimaksudkan untuk menghormati jasa para leluhur desa cipasung, dilakukan dengan cara berdoa bersama dengan maksud supaya mereka yang telah meninggal dapat diampuni segala dosanya dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi tuhan.

Prosesi acara ngalaksa ini dilaksankan di pinggir situ cikencong, desa cipasung di bawah kaki gunung cakrabuana. acara dipimpin oleh pemangku adat setempat bersama seluruh aparatur desa, tokoh masyarakat, sesepuh serta dihadiri seluruh masyarakat dan tamu undangan.

Masyarakat dan tamu undangan akan bekumpul di situ cikencong  dengan membawa makanan tradisional khas cipasung yaitu baliung, dibawa dengan menggunkan dongdang, serta masyarakat juga boleh membawa makanan dari rumahnya masing- masing untuk nantinya dibawa ke lokasi dan dapat dimakan bersama-sama. hal inilah yang akan menjaga silaturahmi, kekluargaan dan kebersamaan masyarakat akan terjaga.

Sebelum acara ngalaksa ini dimulai, semua yang hadir berdoa bersama untuk mendoakan para leluhurnya, setelah itu baru acara akan digelar dengan cara gotong royong mempersiapkan sarana-dan prasarananya untuk nantiya diadakan acara ngageuncet baliung, baliung digeuncet dengan menggunkan cacandan dilakukan oleh sebagian masyarakat, dan pihak desa dengan sekuat tenaga. setelah itu akan keluar laksa, laksa inilah yang kemudian akan dibagikan ke masyarakat dan dimakan secara bersama.

Selain Tradisi, desa ini juga memiliki potensi wisata yang cukup besar bila dimanfaatkan dan dikembangkan untuk kemajuan pariwisata khususnya di Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka. Cipasung memiliki tanah yang subur, serta sumber daya alam yang melimpah jika dikelola dengan baik. Masyarakat di desa ini ini pula sangatlah ramah, pesona alamnya pun cukuplah indah serta banyak spot-spot menarik diantrannya tempat wisata kebun teh, gunung cakrabuana, serta hamparan pesawahan yang indah dengan angin yang sejuk.

Disamping itu juga desa ini terkenal dengan sejarahnya baik itu sejarah tentang prabu siliwangi dan pangeran cakrabuana, selain itu juga kawasan ini terdapat banyak situs-situs kuno bersejarah dari masa megalitikum, hingga zaman batu. desa cipasung mempunyai potensi untuk dijadikan tempat wisata religi.

Masayarakat desa cipasung harusnya bangga dengan potensi alam dan tradisi disini ini, sudah sepantasnya dijaga oleh seluruh masyarakat terutama generasi muda-mudi, jangan sampai tradisi dan potensi alam rusak tidak dijaga dengan baik.